Filosofi Arang dan Berlian
Pada dasarnya semua manusia itu sama,
seperti halnya arang dan berlian yang sama-sama tercipta dari unsur karbon. Namun
arang dan berlian memiliki nilai yang jauh berbeda. Perbedaan ini muncul karena
proses pembentukan mereka yang berbeda.
Arang terbertuk dipermukaan tanah,
dimana tekanan dan temperatur di lingkungan sekitar karbon rendah. Dengan
proses pembentukan yang sederhana ini arang mudah ditemukan dan bernilai
rendah.
Sedangkan berlian terbentuk antara
140-190km dibawah permukaan tanah, dimana dengan tingkat kedalaman ekstrim ini
memberikan tekanan luar biasa pada material karbon. Dengan lingkungan yang super
keras ini maka terbentuk pula material keras. Tak hanya tingginya tingkat
pembebanan yang diterima oleh berlian, tetapi ia juga masih harus melewati
tingginya temperatur di bawah sana, mengingat lingkungan pembentukan berlian
tak jauh dengan aktivitas gunung api. Bisa dibayangkan, bagaimana hebatnya
berlian mampu bertahan di lingkungan dengan tekanan dan panas yang ekstrim.
Jadi, jangan heran kenapa berlian sangat sulit ditemukan dan bernilai tinggi,
karena tidak semua material yang terbentuk bisa menjadi berlian.
Analogi dengan manusia dalam menjalani
kehidupannya. Bahwasannya semakin banyak tekanan yang kita terima, entah itu
dalam bentuk cobaan hidup, musibah, atau bencana, maka sejatinya itu akan
membuat kita lebih kuat, lebih tangguh, dan membuat kita menjadi manusia yang
berharga layaknya berlian.
Oleh karena itu, ketika ada
masalah-masalah yang sangat berat yang harus dilalui, maka itu mungkin
tandanya Tuhan sedang menjadikan kita ‘berlian’. Jangan sedih, jangan menyerah,
apalagi sampai putus asa.
Semua masalah-masalah itu adalah sebuah
bentuk ‘tekanan’ dan ‘panas’ yang mesti harus dijalani apabila kita ingin
menjadi manusia berharga layaknya berlian. Tinggal kita sendiri mau menghadapi
tekanan dalam bentuk masalah itu atau tidak.
Sumber:
https://kenkouwater.com/
https://www.hipwee.com/list/filosofi-intan-tak-ada-tekanan-tak-ada-intan/ (dengan penyesuaian)
https://www.kompas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar